Wednesday, 21 May 2014

Suharno Mewanti - Wanti Agar Irsyad Tak Emosi Lagi

Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa - Masih ingat kejadian adu tanduk antara Irsyad Maulana Arema Cronus dan Hendra Bayaw PS Semen Padang di Stadion H Agus Salim, Padang, 29 April lalu? Aksi tanduk menanduk itu berujung pada kartu merah untuk kedua pemain tersebut.
Kejadian itu masih segar diingatan kedua pemain. Malam ini, keduanya akan bertemu lagi di Stadion Kanjuruhan, dalam laga Arema-PS Semen Padang di putaran kedua ISL 2014 wilayah barat. Akankah tensi antara Irsyad dan Bayaw masih sepanas saat main di Padang?
Tim pelatih Arema sama sekali tidak berharap demikian. Kemarin pelatih Arema Suharno, malah mewanti-wanti Irsyad agar tak mengumbar emosi seperti saat main di Padang.
“Saya kira kondisi Irsyad sudah tidak masalah. Dia menyadari kesalahannya. Jika diberi kesempatan saya yakin dia akan main sebaik mungkin dan tidak mudah terpancing emosi,” terang Suharno kemarin.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut mengungkapkan, Irsyad sudah tahu bahwa tindakan yang pernah dilakukannya, memberi kerugian. Bukan hanya Irsyad yang rugi, tapi seluruh skuad Arema juga rugi akibat emosi pemain asal Sumatera Barat itu.
Tak heran, Suharno merasa sudah saatnya Irsyad menjadi lebih dewasa lagi dengan insiden masa lalu.
“Tidak perlu lagi ada kejadian seperti itu dalam pertandingan besok (hari ini.Red). Itu tidak ada gunanya. Kedua pihak akan dirugikan, yakni pribadi Irsyad sendiri dan tentunya skuad Arema. Kita ingin dia lebih dewasa lagi sebagai pemain,” tandas mantan pelatih Persis Solo tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pelatih PS Semen Padang Jafri Sastra. Menurutnya, baik Hendra Bayaw dan Irsyad sudah harus melupakan peristiwa masa lalu yang tidak enak. Baginya, sepakbola adalah tempatnya sportivitas, sehingga tidak perlu ada insiden seperti itu lagi.
Irsyad Maulana mengaku sudah melupakan insiden adu kepala dengan Hendra Bayaw. Bahkan, pemain timnas senior itu tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.
“Saya sudah biasa. Tidak ada perasaan apa-apa. Saya sudah lama lupakan insiden itu. Sekarang saya fokus main bagus bila dimainkan. Saya hanya ingin kemenangan untuk Arema,” tambah Irsyad.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pelatih PS Semen Padang Jafri Sastra. Menurutnya, baik Hendra Bayaw dan Irsyad sudah harus melupakan peristiwa masa lalu yang tidak enak. Baginya, sepakbola adalah tempatnya sportivitas, sehingga tidak perlu ada insiden seperti itu lagi.

0 comments:

Post a Comment