Tuesday 4 March 2014

Perjuangan Membawa Bendera Terbesar

Ratusan Aremania sudah berkumpul di Kuala Lumpur, perjuangan mereka hanya untuk satu, mendukung Singo Edan berlaga di ajang Piala AFC Cup, Selasa (25/2).
Banyak cerita-cerita unik tentang aksi Aremania ini, WEAREMANIA sendiri yang datang ke Kuala Lumpur juga turut merasakan aksi #awayday ini, terutama adalah drama dari cerita bendera Aremania.

Bendera yang diluncurkan pada saat Arema melawan Barito Putra tahun lalu itu punya berat sekitar 70Kg, beban yang sangat berat itu membuat pihak bandara Juanda kemarin sore menahan dan tidak mengizinkan untuk dibawa.

"Sumpah kudu nangis ninggal gendero gak iso budal, diamankan avsec, titip ya pak," kata Sam Deddy Mirza.

Perjuangan sam Deddy sangat maksimal untuk membawa bendera, bahkan dia mau membayar uang 1 juta hanya untuk menerbangkan bendera itu. Namun petugas tetap menolak karena kapasitas maksimal per bagian adalah 30Kg. Sehingga kalau bendera akan dibawa, harusnya dipotong menjadi tiga bagian.


Akun twitter @GRStengah2x45 terus mengabarkan perkembangan terkini dari nasib bendera Arema. Dengan hastag #dramabendera, banyak terjadi kisah-kisah unik perihal prosesi pengangkutan bendera yang berukuran 75x45 meter ini.

Hingga akhirnya pagi tadi diambil keputusan jika bendera akan dibawa ke Malaysia meski harus dipotong menjadi tiga bagian. Karena yang terpenting harus berkibar di kandang Selangor FA.

"Sam Anang menjemput bendera, antara keluguan dan kepolosan karena sungguh tidak maksud sok-sokan karena dia membawa bendera memakai sepeda motor," cerita akun #GRStengah2x45


Dan apa yg terjadi? | edan dan ngawur! Yg jemput disuruh bw mobil, malah bw motorrr.

FOLLOW ISL (@GRStengah2x45) February 24, 2014

Akhirnya jam 9:00. WEAREMANIA yang menjemput bendera itu di bandara Kuala Lumpur merasakan atmosfer kebanggaan Aremania yang bisa membawa bendera. Pekerjaan belum selesai, karena bendera yang sudah dibagi menjadi tiga akan dijahit secara bersama-sama.

"Masih belum selesai, karena kita akan menjahit bendera ini," kata Sam Deddy.

0 comments:

Post a Comment