Dalam laga yang dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 2-1 itu, Dendi Santoso berjibaku di lapangan untuk melawan ganasnya permainan dari tim Maladewa, di skuat timnas Maladewa U-23, ada enam pemain yang saat ini membela Maziya Sport & Recreation.
Pemain Maziya tersebut adalah Mohammed Imran [kiper], Mohammed Samdhooh, Ali Amdaan [bek], Yaamin Moosa [tengah] dan dua striker Abdulla Assadhulla dan Abduham Hassan. Pemain yang dibesarkan oleh akademi Arema itu ingat betul bagaimana gaya main Maladewa.
"Mereka mengandalkan umpan pendek. Selain itu posturnya juga tinggi," kata Dendi Santoso.
Memang ada perbedaan gaya main Maziya dibandingkan dengan Selangor dan Hanoi T&T yang sama-sama berasal dari ASEAN. Sebab, tim-tim ASEAN yang berpostur kecil mengandalkan kecepatan dan kengototan dalam bermain, sementara tim-tim Asia Selatan termasuk India mengandalkan beberapa umpan silang yang dikirim ke depan untuk disundul. Sebuah cara yang membuat wakil Indonesia sering kalah meski unggul secara teknik dan skill.
"Tim Indonesia saat itu mengandalkan umpan pendek satu dua dan kecepatan. Karena untuk duel bola udara sulit," tutup Dendi
0 comments:
Post a Comment