MACETNYA LINI DEPAN
Walaupun dianggap tim terlemah di grup F, barisan depan Arema tidak sanggup melesakan satu gol pun dipertandingan ini. Selain Gonzales yang memang di jaga ketat oleh pemain belakang, sangat terlihat bagaimana El Loco lebih sering turun kebelakang untuk meminta bola, namun ketika mendapat bola jarang sekali pemain lain yang membuka ruang untuk diberi umpan. Total hanya 26 kali menyentuh bola, bahkan 11 diantaranya tidak menemukan sasaran.
Hal ini menjadikannya kontribusi terendah di tim diantara barisan depan yang lain. Strategi serangan balik yang mengandalkan Beto sebagai senjata utama juga tak membuahkan hasil apapun, umpan jauh yang ditujukan untuk Beto kebanyakan akan mandek dan dihalau oleh pemain belakang Maziya yang punya postur tinggi.
Belum lagi ketika lolos dan berhasil membawa bola, lagi lagi tidak ada rekan yang siap menerima umpan silangnya. Tapi catatan individual Beto masih cukup baik dengan 4 kali melakukan tendangan kegawang, sayang belum diikuti dewi fortuna yang menyebabkan semua tendangan hanya menjadishoot on goal. Kurang tenangnya lini depan saat di kotak penalti juga menjadi salah satu faktor.
GUSTAVO EFFECT
Gustavo kembali masuk starting XI di pertandingan kali ini pasca cedera yang membuatnya menepi dan absen di lima laga terakhir. Kembali bermainya sang playmaker Arema ini membawa angin segar yang teramat menyejukan, torehan dua assist dan satu goal kemarin sore telah membawa Arema naik peringkat satu strip di posisi 2 setelah Hanoi T&T.
Gustavo memberikan efek luar biasa di permainan Arema (Foto: Maldivesoccer.com)
Mari kita lihat sejauh mana efek yang diberikan oleh pemain asal Argentina ini saat tampil selama 86 menit di pertandingan kemarin. Dua pertandingan di grup F AFC Cup arema menuai hasil yang sangat tidak memuaskan, memperoleh hanya satu poin dengan hanya mencetak dua gol dan kebobolan empat kali.Bahkan dua gol yang disarangkan oleh Arema sebelumnya bukan dari open play, satu gol diciptakan oleh Igbonefo melalui pemanfaatan sepakan bebas dan satu gol penalti oleh Gonzales.
Kesusahan dalam bermain dan menciptakan peluang melalui open play inilah yang menjadi alasan harus mainnya Gustavo. Kemampuanya dalam memberi umpan yang akurat serta umpan umpan terobosan yang sulit dijangkau lawan menjadikan dirinya memang harus dikhawatirkan ketika pemilik nomer punggung 8 ini tidak bisa tampil untuk Arema.
Skill seperti inilah yang tidak dimiliki para gelandang lainya di Arema. Pembuktian itu ditunjukannya dengan membuat lebih dari separuh keypass total Arema, menjadi terbanyak diantara semua pemain Arema. Kesemuanya dilakukan di area final third, dimana hal ini sangat menunjang dalam menciptakan peluang yang bisa dikonversi menjadi gol. Selain itu, umpan yang dilepaskan banyak menuju area penyerangan. Dan gambar dibawah ini menunjukan dimana saja area gustavo dalam melepaskan umpan yang dua diantaranya menjadi assist.
Area passing Gustavo
Gol pertama oleh Hendro adalah buah kecerdikan dan kreativitas dari eks Persela ini, Hendro yang berlari merangsek masuk kotak penalti dan tidak terdeteksi lawan menerima umpan cantik dari Gustavo yang melewati kepala pemain lawan. Sedikit dribble kemudian diakhiri dengan tendangan kaki kiri yang berhasil merobek gawang Maziya.Gol kedua merupakan pembuktian bahwa selain memiliki kemampuan menciptakan peluang bagi tim, dirinya juga mampu menciptakan peluang untuk dirinya sendiri, menerima umpan di dalam kotak penalti dari Benny, Gustavo yang sudah terkepung oleh dua pemain lawan di depannya dan satu orang dibelakang melakukan gocek bola yang berhasil mengelabui hadangan didepanya, mengakhiri aksinya dengan tendangan dan berhasil merobek gawang lawan untuk menambah skor bagi Arema.
Di dalam proses gol terakhir sebenarnya Gustavo tidak sempurna dalam mendribble bola, setelah berlari membawa bola dan berhasil masuk kotak penalti, ayah dua orang anak ini malah terpeleset saat ingin mengecoh lawan, dasar pemain dengan skill hebat tak lantas membuat dirinya kehilangan sentuhan walau dalam kondisi terpeleset. Langsung saja bola cut back di berikan, Dendi yang masuk menggantikan Irsyad berlari muncul dari second line dan langsung menyambar bola. Terciptalah gol yang juga menjadi gol terakhir di pertandingan kali ini.
Performa Gustavo sore itu juga mengembalikan penuh perannya sebagai poros permainan Arema, total 84 percobaan passing dengan presentase menemui sasaran 83% menjadikannya pemain dengan percobaan passing yang paling banyak diantara pemain arema lainya.
KESIMPULAN
Misi mencari poin yang hilang telah sukses di laksanakan, pelajaran dari Hanoi di kandang juga cepat diserap melalui permainan yang cukup rapi dari segi transisi dan pertukaran posisi, hal yang menjadi sorotan di pertandingan lalu. Hanya saja kebiasaan buruk dalam meremehkan lawan ketika menghadapi tim yang dibawah level permainan harus segera dihilangkan.
Gol lawan yang tercipta terjadi karena tangkapan Meiga yang lepas kemudian bola clearance Alfarizi jatuh didepan dua pemain Maziya yang berdiri bebas dan berhasil memanfaatkan untuk mencetak gol. Sedikit atau banyak ketika meremehkan lawan bisa berbuah kepanikan dan kerugian untuk tim Arema. Sampai jumpa dan tetap dukung Singo Edan.
0 comments:
Post a Comment