Friday, 4 April 2014

Bukan Posisinya, Bustomi Kesulitan

Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa -  Seperti yang dikatakan di ulasan statistik sebelumnya, saat Arema melawan Maziya, bisa dibilang kali ini para gelandang sangat minim dalam hal kontribusi bertahan.

Biasa Menyerang, Bustomi Tidak Baik Sebagai Jangkar
Hendro Siswanto yang mempunyai daya jelajah tinggi cukup baik memainkan peran box-to-box midfielder, satu crossingnya di sisi kanan pertahanan Maziya menemui sasaran dan menjadi assist bagi Cristian Gonzales.
Sementara Ahmad Bustomi yang dipasang agak kedalam dan lebih dekat dengan centreback terhitung gagal dalam melakukan aksi-aksi bertahan. Catatan tim Arema Stats di laga lawan Maziya, Bustomi menciptakan 4 kali kehilangan bola yang dimana seorang gelandang sangat tidak boleh melakukan banyak loseball karena bisa dimanfaatkan lawan untuk serangan balik. Disisi lain catatan tekel Bustomi adalah satu kali tekel saja yang sukses dari dua kali usaha.

Apa yang dilakukan Bustomi memang bisa dibilang wajar karena statistik pertandingan sebelumnya, dirinya memang bukan tipikal yang bisa menghentikan laju pemain lawan dengan tekel maupun berlari untuk mengganggu pergerakan lawan yang mencoba mengancam karena ini bukan posisi idealnya.

Beberapa kali serangan balik Maziya menangkap celah ini, saat Hendro masih berlari kebelakang membantu untuk bertahan ketika diserang balik, Bustomi yang memainkan peran gelandang bertahan tidak mampu mendelaynya dengan aksi bertahan, dia hanya mencoba menutup arah umpan, hasilnya beberapa kali pemain Maziya yang cukup cepat dalam berlari bisa melewati dengan mudah.

Kondisi ini membuat serangan-serangan langsung menusuk ke jantung pertahanan Arema, dan buruknya lagi, beberapa serangan tersebut langsung menghasilkan tendangan sudut bagi Maziya. Hal yang sangat menguntungkan bagi Maziya yang selama ini memang mengandalkan bola mati dan sundulan.

Dua gol yang bersarang ke gawang Arema memang terjadi akibat kurangnya koordinasi di lini belakang dalam menghalau umpan bola mati dan (lagi-lagi) terkesan meremehkan.

Memasuki menit 75, Bustomi yang kurang baik dalam membantu pertahanan di gantikan Juan Revi dan strategi ini cukup membuat kenyamanan pertahanan Arema walau Igbonefo sering memainkan bola di area pertahanan Arema dan itu sangat rawan di rebut pemain Maziya.
Statistik Bustomi Sebagai Gelandang Bertahan Dan Statistik Hendro Sebagai Gelandang Box-To-Box
"Kita tarik Bustomi karena kita ingin bertahan dengan baik, karena kita memainkan empat striker langsung. Juan Revi sangat kuat dalam bertahan, sementara untuk menyerang kita serahkan kepada Gustavo Lopes," jelas Suharno mengomentari digantinya Bustomi.
Umpan Crossing Terlalu Sering Gagal
Permainan umpan pendek datar di sepertiga area akhir penyerangan yang sempat menjadi andalan di beberapa pertandingan awal tidak bisa muncul dengan baik, Dendi dan Beto yang diinstruksikan untuk menjadi pelaksana umpan satu dua dengan Gonzales sebagai tembok pemantul malah lebih banyak salah umpan dan kehilangan banyak bola.

Selain karena cukup rapatnya pemain Maziya dalam menjaga pertahanan juga karena ikut naiknya dua gelandang Arema di area ini yang posisinya selalu berdekatan sehingga banyak salah pengertian dalam menerima umpan untuk dipantulkan.

Aktifnya fullback kanan Beny naik untuk membantu penyeranganlah yang akhirnya banyak memainkan bola bola crossing. Total 34 crossing dilepaskan para pemain arema dengan tingkat akurasi hanya 24%.
Hendro Siswanto berkeliling ke seluruh area lapangan
Padahal seperti yang dikatakan di twitter aremastats, pemain Maziya lebih mumpuni dalam memainkan duel duel udara daripada Arema. Memang setiap kali crossing dari arah sayap, terlihat trio striker selalu berada di dalam kotak penalti Maziya, dan minimal ada dua orang yang berusaha mendapatkanya.

Tapi jika dilihat dari posturnya, hanya Gonzales yang bisa dikatakan cukup siap untuk melakukan duel udara ketimbang Dendi dan Beto. Sangat tidak efektif jika dipaksakan dengan hanya mengandalkan Gonzales sebagai penerimanya. Belum lagi jika umpan tidak menemui sasaran, bola hanya akan berpindah di sektor kanan Maziya yang dimana pemain Arema tidak bisa melihat celah ini.

Kebanyakan pemain Arema menumpuk di sektor kiri pertahanan Maziya, berkali kali bola crossing Beny tidak mengenai pemain kedua tim di kotak penalti Maziya, bola liar ini banyak dikuasai oleh pemain Maziya dan menjadi area dimana Maziya akan memulai serangan balik. Dan beruntung Gonzales menjadi penyelamat muka Arema dengan gol nya di masa injury time yang memenangkan Arema.

Kesimpulan
Dari sisi formasi dan susunan pemain starting XI kali ini tidak banyak berubah dari pertemuan pertama, praktis hanya Dendi yang kali ini yang dipercaya sejak menit awal, selebihnya sama. Mencoba mamainkan pemain yang sedang dalam performa baiknya secara bersamaan memang menjanjikan potensi yang luarbiasa untuk memenangkan suatu pertandingan, apalagi Arema di laga ini mengincar kemenangan dengan selisih yang besar.

Tapi keseimbangan antar lini harus juga menjadi perhatian pelatih Arema. Semoga proses mendapatkan kemenangan yang dramatis ini menjadi pembelajaran staf pelatih Arema.

0 comments:

Post a Comment