Monday 9 June 2014

Tur Maut Aremania

Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa - Bagi seorang suporter sepakbola, tur mendukung klub kesayangannya melewati daerah kekuasaan pendukung rival bukanlah pekerjaan mudah. Untuk menunaikan tugas mulia tersebut mereka berani menempuh tiket sekali jalan dalam balutan resiko marabahaya.

Keberanian para suporter untuk berkelana melewati wilayah rawan kericuhan patut diacungi jempol. Tak ada yang menduga bentuk halang rintang yang mereka hadapi di tengah jalan. Tak sedikit diantara mereka berangkat tanpa dukungan polis asuransi yang menyertai diri.

Aremania sadar sepenuhnya ancaman malapetaka yang mereka hadapi tatkala harus tur ke Gresik(5/6) demi mendukung pujaannya. Masih melintas di benak para suporter peristiwa penghadangan oleh oknum Bonek tatkala rombongan besar suporter melintas di tol Surabaya-Gresik, 7 Maret 2013 lalu.

Ancaman sweeping diperkirakan masih akan terjadi imbas perseteruan klasik Bonek-Aremania yang semakin melebar dan tak kunjung terselesaikan.

Berbekal doa dan semangat ribuan Aremania berangkat menuju Gresik. Keberangkatan mereka sempat tak mendapat izin dari resort kepolisian yang wilayahnya dilintasi rombongan tur. Meski demikian beranjak dari usaha dan kesungguhan para koordinator suporter terbitlah restu dari sebagian instansi aparat keamanan.

Tur Aremania di Stadion Tambaksari 1997. Inilah tur paling edan yang dilakukan Aremania karena head to head langsung dengan puluhan ribu suporter Green Force/Bonek di kandangnya. Courtesy, kliping koran Jawa Pos.
Ratusan Aremania berkumpul di halaman parkir timur Stadion Gajayana Malang menunggu pemberangkatan belasan bus yang akan mengangkut mereka ke Gelora Delta Sidoarjo, Oktober 2008.

Tak semua Aremania bergerak dalam satu rombongan besar yang terkoordinasi. Banyak diantara mereka yang berangkat terpisah, dengan menggunakan berbagai moda transportasi. Dengan iringan doa dan harapan mereka bertolak dari tempat tinggalnya masing-masing.

Para suporter yang peka terhadap situasi keamanan tur, saling berkoordinasi dengan rekan sesamanya. Sebagian diantara mereka cukup responsif dengan memantau perkembangan lewat berbagai media sosial dan berita online.

Namun tak sedikit pula ada rombongan kecil suporter yang 'nyasar' dengan melintasi wilayah rawan penyergapan. Cerita pedih didapat dari 6 orang kawan yang dihadang di kawasan Waru, perbatasan Sidoarjo dan Surabaya.

Dengan tiga buah sepeda motor mereka berangkat menuju Stadion Tri Darma, venue pertandingan Gresik United melawan Arema(5/6). Naas belum jua tiba di tempat, mereka mendapat sweeping dari oknum suporter lawan.

Akibat yang ditimbulkan bukanlah sedikit. Keempat Aremania mengalami luka fisik dan harus mendapatkan perawatan serius di klinik terdekat. Dua dari tiga sepeda motor yang digunakan hilang akibat dijarah.

Berangkat dari pengalaman tur suporter selama ini, kiranya perlu diambil tindakan pencegahan agar peristiwa buruk yang menimpa sebagian Aremania tak terulang lagi.

Sam Anang Eko, Aremania yang bermukim di salah satu kota rival Arema ini menuturkan, bilamana ragu untuk berangkat, dapat menggunakan metode kamuflase. Bentuk kamuflase bermacam-macam, seperti melepas sementara atribut dukungan selama melintasi wilayah rawan maupun memakai atribut yang jauh dari keberadaan suporter.

Sam Anang juga menyarakan kepada suporter yang membawa kendaraan pribadi asal karesidenan Malang Raya(plat N) untuk mewaspadai kantung-kantung penghadangan. Bila timbul keraguan carilah teman atau sanak saudara didekat kota tujuan sebagai transit untuk sementara. Kemudian berangkatlah menuju stadion dengan penampilan yang tak mencolok serta atribut yang masih tersimpan.

Pendapat senada dikemukakan oleh Pakde Arema Senayan, antisipasi sejak dini mutlak dilakukan agar tur suporter berlangsung aman dan nyaman hingga perjalanan pulang. Selain opsi kamuflase, suporter diharapkan kerjasamanya untuk menjaga rahasia jalur transportasi yang dilalui Aremania. Jangan share informasi apapun berupa rute dan hal teknis yang berkaitan dengan keberadaan tur para rekan suporter.

Kesalahan sedikit saja yang diakibatkan oleh kebocoran informasi di dunia maya dapat membahayakan keselamatan rekannya di perjalanan. Bilamana ada suporter yang membutuhkan akses informasi, hendaknya berkomunikasilah secara langsung dengan koordinator tur maupun rekan sejawat yang lain.
Posko Aremania yang didirikan di parkir timur Gelora Bung Karno. Keberadaan Posko ini sangat efektif untuk mengkoordinir tur para suporter.
Selain beberapa saran diatas terdapat beberapa tips lain yang patut dicoba untuk para suporter bilamana ingin mengikuti tur yang lebih aman :
  1. Mendaftarlah kepada panitia tour yang terkoordinir. Sebisa mungkin hindari berangkat tur dalam individu terpisah.
  2. Gunakanlah moda transportasi yang aman dan nyaman. Berangkat menggunakan bus yang disediakan oleh panitia tur setidaknya memberikan rasa aman yang lebih baik dibandingkan menggunakan roda dua dan berangkat secara terpisah. Rombongan kecil yang 'terkucil' dengan posisi 'terbuka' paling rentan terhadap serangan oknum suporter rival.
  3. Jangan menggunakan/pamer atribut yang mencolok kala melintas di wilayah rawan agar tak mengundang penghadangan lawan kala berangkat dan pulang.
  4. Simpanlah rapat-rapat informasi keberadaan rombongan tour. Jangan share informasi tersebut secara terbuka lewat media sosial(twitter, facebook, dll). Waspadalah bahwa rival dapat memantau keberadaan rombongan suporter lewat dunia maya pula. Sebaliknya berikanlah informasi tersebut secara terbatas kepada rekan sesama yang membutuhkan.
  5. Pelajarilah secara saksama rute keberangkatan menuju stadion/kota tujuan. Petakan titik-titik rawan penghadangan suporter. Tak lupa catatlah nomor telepon penting dan tempat-tempat khusus yang dapat dijadikan sarana transit atau mengamankan diri(kantor polisi, markas TNI, dll).
  6. Bagi suporter yang terpisah dari rombongan, tetaplah tenang namun waspada. Gunakanlah jalur komunikasi telepon/seluler untuk mencari informasi keberadaan rombongan para suporter. Bilamana diperlukan carilah informasi kepada petugas keamanan/polisi lalu lintas mengenai jalur aman menuju stadion. Seringkali para petugas tersebut dibekali komunikasi radio yang dapat memonitor kondisi rute yang dilalui para suporter.
  7. Apabila terlanjur berpapasan dengan kerumunan rival yang sedang melakukansweeping/penyergapan, tetaplah tenang apabila tidak sedang memakai/membawa atribut klub kebanggaan. Namun apabila sudah terlanjur memakai atribut suporter, tersedia pilihan jalan untuk memutar/balik arah. Mari kita gunakan nalar dan logika, tersedia banyak jalan menuju stadion atau mendukung klub kesayangannya.
  8. Sepanjang perjalanan pergi dan pulang tetaplah untuk waspada. Selalu panjatkan doa kepada yang Maha Kuasa agar selama perjalanan tidak ditemui hambatan yang berarti.
Semoga dengan beberapa tips dari rekan-rekan sejawat diatas dapat mengurangi resiko ketika berangkat tur mendukung klub kesayangannya.

Semoga pula dikemudian hari tak ada lagi kejadian terulang. Tak ada pula kerugian korban jiwa dan harta benda yang harus ditanggung suporter. Selama sinyal resiko masih ada, tak ada salahnya bertindak preventif mencegah terjadinya petaka berbuntut.

0 comments:

Post a Comment