Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa - Laga terakhir AFC Cup Grup F, antara tuan rumah Hanoi T&T dan Arema Cronus, bakal dihelat besok sore, di Hang Day Stadium Hanoi, Vietnam.
Laga itu, bakal memperebutkan puncak klasemen. Sekaligus, siapa yang berhak menjadi tuan rumah babak 16 besar. Pemenangnya, diprediksi menghadapi Yangon United Myanmar. Yang kalah, siap-siap melawat ke kandang Kitchee Hongkong.
Kini tekanan justru ada pada Hanoi T&T. Sebagai tuan rumah, mereka pasti mengejar kemenangan, dihadapan pendukungnya sendiri.
Terlebih di laga domestic, V-League 2014, posisi tim asuhan Phan Thanh Hung ini, berada di posisi 3. Dari delapan kali laga, mereka sekali kalah dan sekali seri. Sisanya menang. Hanoi di bawah LS Thanh Hoa dan Binh Duong.
‘’Pasti mereka akan bermain all out untuk bisa menang. Apalagi di pertandingan terakhir, mereka bermain imbang di kandang,’’ kata Suharno, pelatih Arema, kepada Malang Post, di Candeo Hotel Hanoi, kemarin.
Di laga terakhir, 19 April kemarin, Hanoi T&T secara mengejutkan ditahan imbang 2-2 oleh QNK Quang Nam, penghuni papan bawah V-League.
Melihat kondisi tersebut, Suharno memprediksi, Hanoi T&T justru dalam kondisi emosi yang tinggi. Tidak saja pada pemainnya, tapi juga pendukungnya. Apalagi Hanoi T&T adalah sang juara di liga Vietnam, musim kemarin.
‘’Mereka pasti akan bermain terbuka, cepat dengan harapan bisa segera mencetak gol. Kondisi itu yang justru akan kita manfaatkan. Ketika sebuah tim keburu-buru ingin cepat gol, biasanya akan muncul titik-titik kelemahan lain,’’ sebut pelatih yang sempat membesut Persiwa ini.
Berbeda dengan Arema yang datang ke Vietnam dengan nothing to lose. Mereka sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Dari sisi mental bertanding, Arema juga sudah siap dengan apapun hasil pertandingan tersebut.
‘’Tapi bukan berarti kami mengalah. Atau sudah kalah sebelum bertanding. Sama sekali tidak. Sikap itu jauh dari karakter Arema. Kami tidak pernah gentar bermain dimanapun juga. Wong main di kandang Persebaya saja, kami tidak takut. Bahkan jadi pemenang,’’ kata Suharno, yang merujuk pada venue final Piala Gubernur di Surabaya. Ketika itu Arema juara setelah mengalahkan Persebaya 1-0.
Menghadapi tim seperti Hanoi T&T dalam emosi tinggi tersebut, Suharno juga sudah mempersiapkan strateginya. Materinya, belajar dari kekalahan 1-3 di Stadion Kanjuruhan, 10 Maret lalu.
‘’Tentu kita sudah belajar banyak dari kekalahan tersebut. Sudah kami evaluasi. Dan bersama tim pelatih lain, kami sudah siapkan strategi untuk meredam kekuatan Hanoi T&T,’’ sebut pelatih dengan satu putra ini.
Beruntung, sebelum menghadapi si Kuning, julukan tim yang bermarkas di ibukota Vietnam tersebut, Arema mengalahkan Pelita Bandung Raya, yang dihuni pemain-pemain dengan speed bagus.
Meski berbeda karakter, tetapi Arema bisa mempersiapkan pemainnya, untuk menghadapi kecepatan, yang menjadi andalan Hanoi T&T. Terutama saat melakukan counter attack.
‘’Kita unggul tiga gol dan semuanya dari skema counter attack. Artinya, kita sudah siapkan strategi menghadapi Hanoi T&T, sejak jauh hari. Sekarang tinggal bagaimana penerapan di lapangan. Saya yakin, pemain-pemain sudah siap,’’ demikian Suharno.
0 comments:
Post a Comment