Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa - Thierry Ghatuessi, benar-benar menjadi lakon, dalam away ke Hanoi Vietnam, kali ini. Tidak sekadar harus ditinggal di Jakarta, karena faktor paspor. Pemain andalan lini belakang Arema ini, kemarin juga hilang dari ‘radar’ skuad tim.
Setelah urusan paspor di Jakarta selesai, Thierry dijadwalkan menyusul ke Hanoi menggunakan Singapore Airlines. Penerbangan jam 05.30 dari Bandara Soekarno Hatta, menuju bandara Ho Chi Minh City (Tan Son Nhat Internasional Airport). Pesawat dijadwalkan landing jam 11.45 waktu Vietnam, sama dengan WIB. Hingga penumpang habis, media officer Arema, Fuad Ardiansyah yang ditugaskan menjemput, tidak menemukan batang hidung pemain berpaspor Perancis itu.
Ditunggu hingga 14.00, termasuk dicari di seluruh terminal bandara, tetap tak bisa ditemukan. Ketika dihubungi via ponsel, juga tidak ada jawaban.
Kepanikan, langsung melanda manajemen Arema. Bagaimana tidak, di jam yang sama, rangkaian acara menjelang laga pamungkas, tuan rumah Hanoi T&T dan Arema Cronus, sudah dimulai.
Diawali technical meeting, dilanjut press conference dan ujicoba lapangan untuk Arema. Sebagai media officer, Fuad, harus ikut dalam dua acara pertama tersebut. Tetapi demi mencari Thierry, Fuad meninggalkan dua acara tersebut. Diwakilkan manajemen yang lain.
‘’Ini aku lagi ngecek ke Singapore Airlines. Siapa tahu nama Thierry sudah ada di manifest penumpang. Aku khawatir dia kesasar di Vietnam. Atau kena masalah di imigrasi,’’ kata Fuad.
General Manager Arema, Ruddy Widodo, tak kurang kegundahannya. Dia pun menghubungi dr Tika, agen Thierry. Tapi didapat kabar, pemain kelahiran Kamerun itu, sudah berangkat ke Vietnam.
‘’Aku juga minta teman-teman di Jakarta, mencari Thierry. Siapa tahu dia ada masalah. Kalau dia sudah berangkat, seharusnya sudah sampai di Vietnam,’’ jelas Ruddy.
Kalau sampai Thierry tidak ketemu, atau memang dia tidak berangkat ke Vietnam, jelas akan menjadi pukulan bagi Arema. Betapa tidak, tenaga mantan pemain Sriwijaya FC itu, sangat diandalkan di barisan belakang. Ditandemkan dengan Victor Igbonefo.
Ketika semuanya sedang kebingungan, tiba-tiba sebuah taksi masuk hotel. Penumpangnya, Thierry. Dia pun dengan santai langsung menuju kamar, yang sudah disiapkan. Satu kamar dengan Munhar.
Selidik punya selidik, ternyata antara Thierry dan Fuad, terpisah waktu, meski berada di tempat yang sama. Thierry, memang sempat ada masalah di imigrasi. Nomor paspornya, tidak sama dengan data yang ada di komputer imigrasi Vietnam.
‘’Setelah saya tunjukkan data-data lainnya, saya baru boleh masuk. Itu pun setelah sempat tertahan sekitar satu jam. Petugas imigrasi bilang, kalau saja saya tidak bisa menunjukkan identitas lainnya, saya sudah disuruh pulang ke Indonesia,’’ sebut Thierry di hotel.
Sementara setelah tahu Thierry sudah berada di hotel, Ruddy Widodo langsung telpon Fuad dan meminta segera kembali ke hotel.
Keberuntungan lagi-lagi menghampiri Arema. Di saat press conference, giliran Arema setelah tuan rumah Hanoi T&T. Jadi, saat Fuad tiba, jumpa wartawan belum dimulai.
Andai Fuad tidak hadir di jumpa pers itu, bisa-bisa Arema akan terkena sanksi dari AFC. Apalagi, Fuad juga bertugas untuk menterjemahkan komentar pelatih. Dari bahasa Indonesia ke Inggris, kemudian diterjemahkan lagi oleh penterjemah Vietnam, ke bahasa setempat.
0 comments:
Post a Comment