Striker Arema, Alberto Beto Goncalves menyumbangkan dua dari tiga gol kemenangan Arema. Sementara satu gol lagi dibuat oleh legiun asing Arema asal Argentina, Gustavo Lopez.
Memulai babak pertama dengan menurunkan komposisi yang sedikit berbeda oleh rotasi cerdas ala tim pelatih, Arema mencoba mengendalikan permaianan. Namun di sepuluh menit awal Ahmad Bustomi dkk sering salah umpan.
PBR yang tak mau kalah mencoba melakukan serangan melalui legiun asingnya, Gaston Castano. Berkali-kali gawang Arema terancam lewat tendangan-tendangan spekulatifnya.
Namun akhirnya justru Arema yang membuka keunggulan terlebih dahulu lewat Alberto Goncalves. Setelah lolos dari penjagaan bek PBR dia melepaskan tendangan keras menembus jala gawang Denis Romanovs di menit 17.
The Boys Are Back mencoba membalas melalui kolaborasi Gaston dan TA Musafry. Bahkan serangan sporadis PBR membuahkan tendangan penalti saat Gaston dilanggar keras Victor Igbonefo.
Sayang, peluang emas di menit 22 itu melayang begitu saja ketika eksekusi penalti yang diambil sendiri oleh Gaston Castano melambung tinggi. Skor 1-0 pun bertahan hingga turun minum.
Babak kedua lini tengah PBR lebih solid dan kreatif dalam melakukan serangan ke jantung pertahanan Singo Edan. Masuknya Bambang Pamungkas menambah daya dobrak PBR dari sisi serangan udara.
Lagi-lagi di saat asyik menyerang, skema serangan balik Arema mempedaya pemain belakang PBR. Gustavo Lopez akhirnya mengubah papan skor menjadi 2-0 di menit 74'.
Di saat upaya mengejar ketertinggalan, PBR justru dikejutkan oleh kartu kuning kedua yang diterima oleh bek Boban Nicolic di menit 79'. Alhasil, petahanan PBR yang lowong sukses dimanfaatkan oleh para tukang gedor Arema.
Kehilangan bek tengah andalannya, PBR makin timpang di lini pertahanannya. Gol Beto Goncalves di menit 82' menutup pesta gol Arema 3-0 atas PBR yang mengembalikan Singo Edan sebagai pemuncak klasemen ISL wilayah barat.
0 comments:
Post a Comment