Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa - Padatnya jadwal pertandingan Arema Cronus akhir-akhir ini membuat para pemain kelelahan. Namun, menurut pengamat sepakbola nasional Shandy Irawan, hal tersebut sepertinya bukan masalah untuk melakoni laga kontra Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (19/4), malam ini di Stadion Kanjuruhan.
Pria yang lebih familiar dengan sebutan Shandy Gibol ini mengatakan faktor fisik tidak akan berpengaruh pada permainan Ahmad Bustomi dkk.
‘’Faktor fisik saya rasa tidak ada masalah karena di atas kertas PBR kalah," kata Shandy Gibol kepada Malang Post.
Menurutnya, Arema telah memberi bukti bahwa padatnya jadwal tidak berpengaruh pada hasil pertandingan ketika tim berjuluk Singo Edan itu sukses mengandaskan perlawanan tim asal Malaysia, Selangor FA. Sandhy Gibol menambahkan, baik Selangor FA maupun PBR bukanlah tim yang sebanding dengan Arema.
"Ketika lawan Selangor kemarin (16/4) menurut saya hasilnya sudah bisa diprediksi. Arema menang terlepas dari skor akhir berapapun," imbuhnya.
Fans Liverpool ini menganggap, di setiap lini, komposisi pemain Arema unggul jika dibandingkan dengan PBR. Namun, Arema juga harus berhati-hati terhadap taktik dan strategi PBR yang dinahkodai oleh pelatih penuh pengalaman, Antonic Dejan.
"Dejan menang di teknik kepelatihan. Sedangkan Arema menang di komposisi pemain yang merata," tandasnya.
Pria yang aktif sebagai presenter di beberapa program sepakbola, baik yang disiarkan melalui radio maupun televisi itu memprediksi bahwa PBR bakal jadi lumbung gol bagi Singo Edan. Setidaknya, tiga gol tanpa balas akan dihasilkan tim asuhan duet pelatih Suharno - Joko 'Gethuk' Susilo dalam laga nanti.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengimbangi perlawanan Arema, PBR harus mampu bermain normal dengan mengendalikan tensi.
"PBR harus bermain normal. Gaston jangan sering bikin kacau, deving dll itu kan sering dilakukan. Protes wasit juga bakal bikin kacau sendiri bagi PBR," terang Shandy.
Ia juga mencontohkan pertandingan antara Arema kontra Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, beberapa waktu lalu. Tim semacam Persib sempat diporak-porandakan oleh Arema di babak pertama sebelum akhirnya tim asuhan Jajang Nurjaman itu membalas di babak kedua.
"Saat itu Arema terlihat sudah puas dengan hasil 2-0. Akhirnya lebih memilih bermain bertahan, seharusnya tetap menyerang. Karena pertahanan terbaik adalah menyerang," urainya.
Bapak satu anak ini memaparkan, PBR bukanlah tim sekelas Persib Bandung.
"Susah melewati Ghattuesi dan Victor Igbonefo. Ditambah dukungan dari Aremania yang begitu fanatik, hasilnya sudah bisa ditebak," pungkasnya. (rul/jon)
0 comments:
Post a Comment