Tuesday 18 February 2014

STATISTIK: Thiery Gathuessi, Jagoan Di Posisi Bek

Tak banyak pemain yang fasih bermain di semua posisi lini belakang, kita mengenal Paolo Maldini yang fasih bermain sebagai bek kiri serta bek tengah, serta Branislav Ivanovic yang mampu bermain di bek kanan dan bek tengah.

Sepakbola modern menuntut pemain kompeten bermain di lebih dari satu posisi, selain efektivitas dalam pengeluaran mempunyai pemain seperti ini adalah sebuah nilai tambah bagi tim untukfleksibilitas strategi.

Sempat diisukan hengkang mengikuti mentornya Rahmad Darmawan, Thierry Gathuessi akhirnya bertahan di Arema. Tampil 29 kali musim lalu Thierry bisa disebut sebagai salah satu pemain kunci saat Arema finish di peringkat kedua.




Di awal musim Thierry dipasang sebagai bek kiri, di luar posisi naturalnya saat dua musim membela Sriwijaya sebagai bek tengah. Tanpa banyak protes dia mampu menjadi bek kiri yang tangguh bagi Arema. Meski tidak seagresif Alfarizi dalam menyerang, keseimbangan yang dia tampilkan membuat RD lebih memilih Thierry untuk mengawal sisi kiri Arema menyingkirkan Beni Wahyudi dan Alfarizi yang bahkan harus dipinjamkan ke Persija musim lalu.

Di tiga laga awal musim ini Thierry kembali mununjukkan dia adalah versatile player yang penting untuk Arema. Di laga pertama duetnya bersama Victor Igbonefo mampu membawa Arema mengatasi Persijap. Ditunjang postur tinggi besar membuat dia mampu memenangkan 3 duel udara. Di laga kedua melawan Persik Thierry tampil mengawal sisi kanan pertahanan Arema, dan mampu membuka gol lewat skema sepak pojok seperti yang ia lakukan musim lalu saat melawan Persela.

Catatan empat tekel suksesnya di laga ini membuat Arema mampu mencetak clean-sheet. Bertandang ke Palembang posisi bek kiri yang diakoninya mampu diemban dengan baik, mencatat enam kemenangan dalam duel udara serta tiga clearance memberi kontribusi untuk perawannya gawang Kurnia Meiga malam itu. Keunggulan postur membuatnya memenangi sembilan duel udara dengan prosentase memenangkan duel sebesar 75% dari tiga pertandingan, jumlah yang hanya bisa disaingi oleh Victor Igbonefo, sembilan aerial duels won dengan prosentase 90%.

Rangkuman empat tekel dan satu intersep mungkin bukan angka yang istimewa untuk seorang pemain bertahan. Patut digarisbawahi adalah 270 menit yang dilakoninya musim ini dengan 3 posisi yang berbeda membuat Arema memiliki 3 pemain sekaligus dalam diri Thierry.

Yang sedikit menjadi catatan permainan Thiery terlepas dari catatan statistik yang kami peroleh adalah saat dia berdampingan dengan Igbonefo di lini pertahanan maka disana bakal terdapat dua sosok pemain belakang yang mempunyai karakter yang sama yaitu suka naik ke depan, berbeda bila ada Purwaka di lini belakang maka Arema bakal mendapati dua pemain dengan karakter yang berbeda.

Mungkin tim pelatih Arema masih kebingungan menentukan pada posisi apa Thierry sebaiknya dimainkan. Akan tetapi, kemampuannya yang lengkap membuatnya menjadi pemain penting untuk mengarungi padanya jadwal ISL 2014 dan AFC Cup 2014.

0 comments:

Post a Comment