Saturday 22 February 2014

Aremania Di Santiago Barnebeu

Aremania tiba di Santiago Barnebeu, disambut sama warga belanda yang minta foto bersama sambil mengibarkan bendera Arema Indonesia. Lebih kurang 15 menit kesasar di subway sentral Madrid akhir ketemu juga stadion. Ditanya sama warga Madrid, dari mana Arema = dari Indonesia, "I see look like Armenia". Ketika tiba di stadion bertemu dengan warga muslim Madrid, karena mereka tertarik dengan Arema Indonesia langsung foto-foto dengan senang hati kami layani.
Misi Arema Indonesia, belajar menjadi supporter tingkat dunia menebarkan salam damai Satu Jiwa. Malam ini hanya awal dari penebaran Salam Satu Jiwa di Eropa, besok dilanjutkan tour keliling stadion, bertemu dengan Madrisdista.
Ketika tiba di hotel, langsung disambut oleh receptionist "Welcome Arema Indonesia", sebab dua hari sebelumnya saya bilang datang dari benua Asia pendukung sebuah klub paling fanatic di Indonesia. Si cewek ini tanya " what your supporting?" I am supporting Arema Indonesia not Madrid or Barca...dia bilang "oh no I will cancel you hotel book if you not supporting Madrid....sambil bercanda". Saya cerita sama dia Arema is jot just the supporting football, it is the spirit of life inspires each single person of Arek Malang to be fight for better life, supporting football without violence. Dia ketawa-tawa....
Dihatiku hanya ada Arema meskipun rencana bertandang ke semua stadion di Eropa diawali Madrid, ayas akan tetap memakai baju kebesaran Arema Indonesia. Di jalan-jalanpun orang bingung semua ga ada bola kok ada supporter dengan baju kas...mungkin "Gila paling orang ini" belum tahu kalau Singo Edan yang datang.
Diberi PIN "Real Madrid" sama pemilik restaurant di VIP room Estadio Bernabeu, dia bilang I hope you supporting Real Madrid. Ayas bilang, "you knew what I wearing, THIS IS AREMA" dia tetap menyalami dan berkata "Welcome AREMA to Madrid"
Foto-Foto
Ruang ganti pemain
Kumpulan sepatu emas dan bola emas dari Raul, Zidane, Ronaldo. Impian Aremania Gajayana/Kanjuruan akan disulap seperti ini supaya ada sejarah pemain-pemain Arema dikumpulkan dimusium buat anak cucu kita.
Toiletnya Santiago Barnabeu bersih sekali seperti hotel bintang 4.
Kumpulan piala/trophy yang telah dimenangkan, harusnya Kanjuruan ada seperti ini itu kalau Arema jadi Satu lagi seperti dulu pasti bisa. Kalau enggak pialanya nanti dibagu dua (dipecah) untuk yang main di Gajayana separo dan di Kanjuruan separo ha ha ha ha..
Maurinho atau Asistennya biasanya duduk disini untuk konferensi pers setelah pertandingan. Ruangan didepannya penuh dengan wartawan local dan internasional. Bagus banget ruangannya, kapan Arema Indonesia jadi satu lagi dan buat Stadion Gajayana seperti ini
Rumputnya rata seperti karpet, makanya bolanya bisa nggelinding lurus kalau dioper.
VIP room Asian Restaurant, makan nasi goreng sambil menikmati Estadio Santiago Bernabeu.
Ini bench kursinya Mourinho, "empuk juga kayak kasur....tapi panas duduk disitu tanpa prestasi dipecat".
Pertandingan di Barnebeu jam 8 malam ini, tetapi aura sudah terasa sejak kemarin pagi. Seperti mengingatkan memoriku 10 tahun lalu saat Arema vs persebaya auranya persis seperti itu. Semoga Arema vs persebaya masih menjadi derby jatim yang menarik untuk ditonton.
Yang perlu dipelajari dari Santiago Barnebeu; petugas medis di tiap pintu, tangga selalu bebas dari penonton, stadion bersih dan manusiawi ada pintu khusus untuk penyandang cacat, keluar tidak macat di jalan, tak ada desak-desakan, ketinggin stadion sekitar 50m njungkel jarene wong malang tapi tak ada satupun yang cidera apalagi tewas seperti di Kanjuruan. Karena sudah merasakan nikamatnya nonton Piala Dunia jadi ingin terus merasakan atmosfir di Liga level dunia. AREMANIA WILL RETURN

0 comments:

Post a Comment