Friday 7 March 2014

Arema - Perjalanan Arema Di Musim 2013

Kabar Aremania | Kabar Arema | Berita Arema | Arema | Aremania | Salam Satu Jiwa -  Musim 2013 ini menjadi era baru Arema, sebab Singo Edan dilebur menjadi satu dengan Pelita Jaya. Kondisi ini membawa perubahan dijajaran pemain, dimana ada pemain yang dikontrak oleh Pelita dan adapula pemain yang dikontrak oleh Arema.

Tidak seperti biasanya, Arema 2013 bisa dibilang punya skuat yang mewah. Tengok saja susunan strikernya, karena topskor Indonesia Super League [ISL] di tahun sebelumnya, musim 2011/12 nomer 1-4 bercokol di sini, yaitu Kayamba Gumbs, Alberto Goncalves, Cristian Gonzales dan Greg Nwokolo. Media pun menjuluki 4 G dan tidak sedikit pula yang menyebut fantastik four.

Perjalanan Arema menapaki musim kompetisi berjalan tidak mulus. Hal ini terjadi karena banyaknya bintang, plus sulitnya penggabungan karakter Pelita yang stylish dengan Singo Edan yang ngotot dan keras.

"Pelita punya permainan yang lebih mengarah ke teknik yang stylish, sementara Arema punya permainan teknik dan ngotot, saya coba gabungkan itu disini," kata Rahmad Darmawan sebelum memulai kompetisi.

Tetapi, nampaknya apa yang diharapkan di pramusim itu masih sulit dilalui, karena Arema kalah di tiga turnamen yang diawali dari Piala Gubernur, Trofeo Persija, dan Inter Island Cup. Sebenarnya secara hasil, keikutsertaan Arema di pramusim tidaklah terlalu mengecewakan. Namun, harapan besar suporter dengan kebintangan Arema membuat asa itu begitu tinggi sehingga terasa sakit ketika dihempaskan.
"Kita bukannya anti kekalahan, namun setidaknya meski kalah harus dengan perjuangan yang keras bukan lembek," tukas salah satu Aremania.

Alhasil, laga pertama Arema melawan Persidafon tidak terlalu banyak didatangi penonton, tetapi Singo Edan tetap perkasa melumat Persidafon dengan skor 5-2.

Di laga-laga selanjutnya, perjalanan Arema bak roller coaster. Namun kegemilangan skill individual pemain menjadi pembeda yang membuat perjalanan Arema
Hingga saat laga terakhir melawan Persiba Balikpapan, menjadi arena Aremania untuk menuntaskan unek-uneknya, beragam spanduk dari cacian hingga pujian tersebar di segala sudut kanjuruhan. Misalnya tulisan 'Edan Atau Pergi', 'Bismillah Runner Up' , ' Juara itu satu (ditambahi logo like facebook dengan jempol dibawah)' dan lain sebagainya. Hal ini adalah imbas hasil imbang 1-1 melawan Barito Putra di laga sebelumnya.
"Apa yang terjadi di musim ini akan saya pertanggungjawabkan, kita masih punya dua pertandingan yang berat di Persidafon dan Persiram," kata Rahmad Darmawan usai laga kandang terakhir.

Laga di papua menjadi pemungkas yang mendebarkan, apalagi saat kemenangan Arema melawan Persidafon bisa dianggap tidak ada artinya karena Arema mendapatkan pengumuman dari PT Liga Indonesia jika mereka dikurangi 3 poin akibat kasus Landry Poulangoye.

Tetapi perjuangan keras punggawa Arema di akhir laga melawan Persiram adalah hal yang layak mendapatkan apresiasi tinggi. Hal ini terjadi usai Arema menang dengan skor 2-1, meski terkena pinalti yang berhasil digagalkan oleh Kurnia Meiga.

0 comments:

Post a Comment